Bersama Yatim, Piatu dan Dhuafa

Al-Qur’an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy. Secara umum, Al-Qur’an terbagi menjadi 30 bagian yang dikenal dengan nama juz. Pembagian juz memudahkan mereka yang ingin menuntaskan pembacaan Al-Qur’an dalam kurun waktu 30 hari. Terdapat pembagian lain yang disebut manzil, yang membagi Al-Qur’an menjadi 7 bagian.

Bersama anak-anak Yatim Piatu di Yayasan Mandiri Darul Quran sebatas mengajarkan secara dasar dalam membantu mengenalkan Tilawatil Quran sehingga nantinya anak-anak lebih siap dalam melanjutkan dan mendalami Al Quran secara menyeluruh.

Kemudian, bagaimana kita dalam melakukan tilawah Al-Quran? Berikut ini terdapat 10 Adab Tilawatil Quran yang berdasarkan dari Al-Quran itu sendiri :

  1. Membersihkan Mulut

Sebelum membaca Al-Quran ada baiknya membersihkan mulut terlebih dahulu agar nafas lebih segar. Membersihkan mulut bisa dilakukan dengan cara bersiwak atau melakukan gosok gigi.

  1. Bersuci

Sebelum membaca Al-Quran juga dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan wudhu agar kita bersih dan suci saat memegang Al-Quran. Namun ini tidak berlaku bagi kita yang membaca Al – Quran melalui smartphone. Karena yang dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu adalah mereka yang membaca Al – Quran melalui mushaf.

  1. Menghadap Kiblat

Ada baiknya bagi kita saat ingin membaca Al – Quran adalah dengan menghadap kiblat. Sekalipun kita tidak sedang lagi shalat, namun diusahakan untuk mencari kiblat dan membaca dengan menghadapnya. Hal ini tertulis dalam firman Allah SWT Quran surah Ali Imran Ayat 113 dan ayat 164 yang berbunyi:

  • Ali Imran Ayat 113

لَيْسُوا سَوَاءً ۗ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ

Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).

  • Ali Imran Ayat 164

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

  1. Mengucapkan Taawudz

Ucapan Taawudz sebelum mengucap lafadz basmallah merupakan adab tilawah Al – Quran yang baik. Terdapat banyak kebaikan dalam lafal Taawudz, salah satu diantaranya adalah kita sedang memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT dan semoga Allah SWT mendengarkannya.

Hal ini tertulis dalam Quran Surah An-Nahl ayat 98 yang berbunyi:

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.

  1. Membaca Basmallah

Selain Taawudz, Basmallah juga merupakan bagian dari adab tilawah Al – Quran. Kita dianjurkan membaca Basmallah disetiap awal surah kecuali saat membaca surah At –Taubah. Mengapa?

Dari sahabat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu,  penjelasan mengenai mengapa tidak dibacakan lafadz basmalah dalam surat At – Taubah adalah dikarenakan Basmalah adalah lafadz penuh rahmat Allah SWT, penuh kedamaian dan keamanan.

Arti ini bertolak belakang dengan surat At – Taubah yang berisikan seruan kepada orang musyrikin, dimana Allah SWT dan Rasulullah SAW memusuhi dan menentang mereka.

Pernyataan ini diriwayatkan dalam Hadits riwayat Hakim dalam Al – Mustadbrak 3273). 

  1. Merenungkan Maknanya

Saat kita sudah mulai membacanya, ada baiknya membaca dalam kondisi tenang dan khusyu, serta merenungi makna – makna dari lafadz Ayat Al – Quran yang telah kita baca tersebut. Hal ini tertulis dalam Quran surah An – Nissa ayat 82 yang berbunyi:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.

  1. Menangis ketika Membaca Al –Quran

Ada baiknya disaat kita membaca Al – Quran, dan merenungkan lafadznya , kita tenggelam dan menangis membayangkan betapa Allah SWT menyayangi kita hingga menurunkan Al – Quran sebagai pedoman hidup kita agar kita tidak lalai dengan perintahNya. 

Hal ini tertulis dalam firman Allah SWT Quran surah Al – Isra ayat 109 yang berbunyi:

وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا

Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.

  1. Membaca Al – Quran dengan Sartil atau Tafsir

Kita sebagai umat muslim khususnya yang tinggal di Indonesia dianjurkan untuk membaca Al –Quran yang sudah dilengkapi dengan tafsir. Hal ini bertujuan untuk membuat kita memahami dalam melakukan perenungan atas ayat – ayat Al – Quran dan mengerti arti dari ayat tersebut. Hal ini tertulis dalam Quran surah Al – Muzzammil ayat 4 yang berbunyi:

أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا

atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.

  1. Mengulang – ulang ayat untuk direnungkan

Banyak Ayat Allah SWT yang berisikan larangan. Namun bila diperhatikan lebih dalam, Allah SWT tidak menurunkan ayat larangan tersebut dengan tidak disertai alasan. Perhatikan di setiap ayat larangan, Allah SWT selalu menambahkan ‘Agar Supaya’.  Ini menunjukkan betapa sayangnya Allah SWT kepada umatNya.

  1. Memuliakan Al – Quran

Kita harus memuliakan Al – Quran sebagai pedoman hidup kita kejalan yang Allah SWT ridhai. Jangan sampai Al – Quran kita perlakukan dengan semena – mena sebagaimana yang dilakukan non muslim. Dimana Al – Quran diinjak – diinjak hingga dinodai oleh orang – orang yang mengabaikan Al – Quran. Hal ini tertulis dalam firman Allah SWT dalam Quran Surah Al –Araf ayat 204 yang berbunyi:

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

adapun Kegiatan Tilawatil Quran di Yayasan Mandiri Darul Quran, kita laksanakan setiap hari :

Senin- Rabu Jam. 15.30 WIB

Jumat Jm. 14.00 WIB