Panti Asuhan Mandiri Darul Quran Menjualkan Tanah Donatur untuk Pembangunan Asrama Yatim dan Dhuafa
Dalam upaya terus membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yatim dan dhuafa, Panti Asuhan Mandiri Darul Quran kembali mendapatkan amanah besar dari seorang donatur dermawan. Donatur tersebut dengan ikhlas menitipkan sebidang tanah miliknya untuk dijualkan oleh pihak yayasan, dengan harapan hasil penjualannya dapat menjadi amal jariyah dan memberikan manfaat jangka panjang.
Sebagian besar dari hasil penjualan tanah tersebut akan digunakan untuk pembangunan asrama yatim dan dhuafa, sebuah sarana yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kenyamanan, keamanan, dan pembinaan anak-anak di panti. Saat ini, fasilitas tempat tinggal yang ada masih sangat terbatas dan belum mampu menampung jumlah anak asuh yang terus bertambah
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa kebaikan bisa datang dari mana saja, dan siapapun bisa ikut andil dalam membangun peradaban, khususnya untuk generasi penerus yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Pembangunan asrama ini bukan hanya memberikan tempat tinggal, tetapi juga ruang tumbuh bagi anak-anak yatim dan dhuafa untuk belajar, menghafal Al-Qur’an, dan membentuk karakter yang mandiri dan berakhlak mulia.
💠 Info Tanah yang Dijual:
Lokasi: Desa Suwawal (Sawah)
Luas: 979 M (Tupi Pajak)
Harga: Rp. 300.000,- / meter
Dengan membeli tanah ini, Anda bukan hanya berinvestasi di dunia, tetapi juga beramal untuk akhirat. Setiap rupiah yang digunakan untuk pembangunan asrama akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya selama anak-anak itu tinggal, belajar, dan beribadah di sana.
Kami membuka kesempatan kepada para pembeli, investor, maupun siapa saja yang ingin memiliki lahan sekaligus berkontribusi untuk kebaikan.
🔹 Informasi lebih lanjut & survei lokasi:
📞 085740350177 (Panti Asuhan Mandiri Darul Quran)
📍 Alamat Yayasan: Desa Suwawal Rt 003 Rw 001 Mlonggo
https://maps.app.goo.gl/KTNXSaKzPPP4wL4C7
“Siapa yang membangun tempat untuk menolong sesama, Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga.”
(Hadits Riwayat Tirmidzi)
