Rebo Wekasan sendiri berarti hari Rabu terakhir di bulan Safar. Safar sendiri dikenal sebagai bulan kedua dalam kalender Hijriah. Tradisi ini bermula dari kepercayaan Islam dahulu kala yang menganggap bulan Safar sebagai bulan pembawa sial.

Pada hari Rabu Wekasan itu, masyarakat sering mengadapakan ritual seperti salat, berdoa selamatan, sedekah, silaturrahin, dan berbuat baik kepada sesama.

 

Rebo Wekasan, atau Rabu Pungkasan dalam Bahasa Indonesia, merupakan sebuah tradisi yang digelar Masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura. Seperti namanya, tradisi ini akan digelar setiap hari Rabu terkahir pada bulan Safar dalam kalender Islam atau Hijriyah.